Serangan Israel ke Teheran Tewaskan Kepala Intelijen IRGC Iran
Serangan Israel Targetkan Pusat Intelijen IRGC
Pada Minggu, 15 Juni 2025, Israel melancarkan serangan udara besar-besaran ke Teheran, Iran, yang menewaskan tiga jenderal intelijen senior Iran, termasuk Kepala Intelijen Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC), Brigadir Jenderal Mohammad Kazemi. Menurut laporan kantor berita resmi Iran, IRNA, Kazemi bersama dua rekannya, Hassan Mohaghegh dan Mohsen Bagheri, gugur sebagai martir dalam serangan tersebut. Serangan ini merupakan bagian dari operasi militer Israel yang dimulai pada Jumat, 13 Juni 2025, yang menargetkan fasilitas militer, nuklir, dan permukiman di seluruh Iran.
Korban Jiwa dan Kerusakan Infrastruktur
Media Iran melaporkan bahwa serangan Israel pada Jumat dan Sabtu lalu menyebabkan sedikitnya 128 orang tewas, termasuk anak-anak, dan ratusan lainnya terluka. Selain itu, serangan tersebut juga merusak sejumlah bangunan dan infrastruktur penting di Teheran. Sebagai respons, Iran meluncurkan tembakan rudal balasan yang menewaskan sedikitnya 10 orang di Israel, sehingga total korban tewas sejak dimulainya respons militer pada Jumat kemarin menjadi 13 orang, dengan sekitar 380 orang dilaporkan terluka.
Reaksi Internasional dan Dampak Geopolitik
Serangan ini memicu kecaman internasional dan meningkatkan ketegangan di kawasan Timur Tengah. Amerika Serikat, melalui Presiden Donald Trump, menegaskan bahwa AS tidak terlibat dalam serangan tersebut dan melarang Israel untuk membunuh Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei. Namun, ketegangan terus meningkat dengan adanya serangan balasan dari kedua belah pihak dan ancaman eskalasi lebih lanjut. Situasi ini juga mempengaruhi pasar energi global, dengan harga minyak yang mengalami lonjakan akibat ketidakpastian di kawasan tersebut.