Eropa Diperingatkan: Sanksi Keras ke Rusia Bisa Jadi Senjata Makan Tuan
Kremlin: Sanksi Semakin Keras, Dampaknya Semakin Menyakitkan
Pemerintah Rusia memperingatkan bahwa sanksi ekonomi yang semakin keras dari Uni Eropa justru dapat merugikan Eropa sendiri. Kremlin menyebut bahwa Rusia kini telah lebih tahan terhadap sanksi-sanksi yang dianggap “ilegal” tersebut. Meskipun ekonomi Rusia sempat menyusut pada 2022, pertumbuhan pada 2023 dan 2024 justru melampaui Uni Eropa.
Putaran Baru Sanksi dan Minimnya Dukungan AS
Komisi Eropa baru-baru ini mengusulkan sanksi tambahan yang menargetkan pendapatan energi, sektor perbankan, dan industri militer Rusia. Namun, Amerika Serikat belum menunjukkan dukungan terhadap langkah ini. Presiden Prancis Emmanuel Macron dan pemimpin Eropa lainnya berharap sanksi dapat memaksa Rusia bernegosiasi, namun Kremlin menegaskan bahwa hanya logika dan argumen yang bisa membawa mereka ke meja perundingan.
Rusia Bangkit, Eropa Terancam Dampak Balik
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyatakan bahwa semakin berat sanksi yang dijatuhkan, maka semakin besar pula efek negatifnya bagi ekonomi Eropa. Rusia mengklaim telah membangun “resistansi” terhadap tekanan ekonomi Barat dan menyebut bahwa pertumbuhan ekonominya mencapai 4,3% pada 2024, jauh di atas pertumbuhan Uni Eropa yang hanya 0,9%.