Webmasterkb

AS dan Israel Serang Iran, Ekonom Peringatkan Dampak Serius bagi Indonesia

 

 

 

Lonjakan Harga Minyak Jadi Ancaman Utama

 

Keterlibatan Amerika Serikat dalam serangan terhadap tiga fasilitas nuklir Iran bersama Israel memicu kekhawatiran global, termasuk di Indonesia. Ekonom Universitas Andalas, Syafruddin Karimi, menilai bahwa Indonesia harus segera bersiap menghadapi lonjakan harga minyak dunia yang bisa menembus US$ 100 per barel. Ketergantungan Indonesia pada impor energi dinilai berpotensi membebani APBN secara signifikan.

 

 

 

Risiko Fiskal dan Inflasi Mengintai

 

Syafruddin menekankan pentingnya langkah darurat dari pemerintah, termasuk revisi kebijakan subsidi energi dan koordinasi erat antara Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan. Ia memperingatkan bahwa gejolak global bisa memicu capital outflow, menekan nilai tukar rupiah, dan meningkatkan inflasi. Intervensi moneter pun harus disertai komunikasi kebijakan yang tajam agar pasar tetap tenang.

 

 

 

Pertumbuhan Ekonomi Bisa Tertekan

 

Direktur Eksekutif CELIOS, Bhima Yudhistira, menambahkan bahwa konflik berkepanjangan di Timur Tengah bisa memperlambat konsumsi rumah tangga akibat kenaikan harga BBM. Ia memproyeksikan bahwa jika perang terus berlanjut, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini bisa turun ke level 4,5% year-on-year, jauh dari target 5% atau bahkan 8% yang dicanangkan pemerintah.